Rabu, 29 Februari 2012

PERINGATAN ALLAH AKAN MENGIRIM BALAK-BENCANA KEPADA MEREKA YANG BANYAK BERBUAT MAKSIAT




قال الله تعالى فى القران الحكيم:

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ (٤١)

Artinya : Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar ) ( Q.S.ARRUUM : 41).

وقال تعالى

وَاتَّقُوا فِتْنَةً لا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ (٢٥)

Artinya : Dan peliharalah dirimu daripada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.(Q.S.AL-ANFAAL;A; 25).

Arti kalimat “ WATTAQUU FITNATAN”, dalam Ayat ini, maksudnya ialah:”Jauhkanlah dirimu dari balak-bencana dan adzab, yang mengancam”.(QUR”AAN KARIIM,TAFSIR WABAYAAN: Doktor Muhammad Hasan Al- Haumashiy; hl; 179).

Dalam Kitab Shofwah Al-Tafaasir; oleh Muhammad Ali Al-Shobuniy, Jilid; l;hl; 500, dalam menerangkan Ayat tersebut sebagai berikut: “Berhati-hatilah kamu terhadap kemarahan Allah dan lemparan adzab-Nya, jika kamu banyak berbuat maksiat terhadap perintah-Nya, dan berhati-hatilah kamu terhadap bencana yang hendak diturunkan kepadamu, tidak sekedar hanya mengenai yang zhalim saja, bahkan jika bencana itu turun, akan mengenai semuanya, dan bencana itu akan menimpa baik yang Sholeh (yang taat), maupun yang Tholeh (jahad ahli maksiat). Yang zhalim adalah wajar mereka kena bencana adzab,karena perbuatan maksiatnya dan kezhalimannya. Sedang yang Sholeh, mereka juga terkena adzab bencana, karena ia tidak melarang maksiat itu, dan karena mereka diam membiarkan perbuatan maksiat itu.
Dalam hal ini, Nabi saw. Bersabda:

" إن الناس إذا رأوا الظالم فلم ياءخذوا على يديه, أوشك أن يعمهم الله بعذاب من عنده ". رواه البخارى.

Artinya : Apabila masyarakat manusia itu melihat adanya orang berbuat zhalim(pelanggaran syara’) dan mereka tidak mencegahnya dengan kekuatan, akan cepatlah Allah mengirim adzab-Nya kepada mereka semuanya secara umum”.(H.R.ALBUKHORIY).


Dan Ibnu Abbas ra, menrangkan:” dalam Tafsir “ AL-SHOWIY:
"أمر الله المؤمنين ألايقروا المنكر بين أظهرهم, فيعمهم الله بالعذاب, فيصيب الظالم وغير لظالم". حاشية الصاوى" 2. 122

Artinya:” Allah memeintahkasn orang-orang yang beriman, janganlah mereka membiarkan adanya kemunkaran yang melanda di sekitarnya. Jika mereka membiarkan, kemunkaran itu, Allah akan  mengirimkan adzabnya secara umum atas mereka, mengenai yang zhalim dan mengenai yang tidak berbuat zhalim juga”.

Dan selanjutnya Al-Syaikh Al-Showiy menerangkan:” Yang zhalim kena bencana memang karena kezhalimannya, dan yang tidak berbuat zhalim terkena bencana juga, karena mereka membiarkan, atau diam terhadap diperbuat nya kezhaliman / kemunkaran  itu, dan mereka tidak melarangnya.( Hasyiyah Al-Showiy;2\122).

Peristiwa kezhaliman atau kemungkaran yang diperbuat di tengah-tengah masyarakat itu, bagaikan suatu peristiwa yang terjadi di suatu kapal, ada serombongan yang mereka menempati kamar- kamar bagian atas, dan ada yang menempati kamar-kamar bagian bawah. Kemudian yang bagian bawah karena kehausan, bernafsu untuk melobangi kapal agar segera memperoleh air, walaupun air asin, sekedar menghilangkan dahaganya. Kemudian, jika rombongan yang di atas itu juga dahaga, dan membiarkan perbuatan rombongan yang di bawah, maka akan segera tenggelamlah kapal itu. Tetapi, apabila rombongan yang di atas itu dengan kekuatannya, segera mencegah nafsu rombongan yang di bawah itu dengan kekuatannya bersama, maka selamatlah seluruh penumpang, dan sampailah kapal menuju pantai, dan memperoleh air bersama.

Demikianlah, Islam memberi bimbingan untuk keselamatan dan kesejahteraan bersama, dalam menghadapi kezhaliman dan kemungkaran yang melanda di tengah-tengah masyarakat, yang akibat negatifnya bisa mengenai seluruh masyarakat.

Memang beratlah, dalam bertahan untuk menjadi insan yang beriman dan taat kepada Syari’at Agamanya, di zaman merajalelanya fitnah-kemungkaran dan Kezhaliman itu.
Nabi saw, bersabda:

" ياءتى على الناس زمان  الصابر فيهم على دينه كالقابض على الجمر"

Artinya : Akan datang suatu zaman\ masa atas manusia; mereka yang sabar tabah dalam berpegang Agamanya,(akan merasakan)bagaikan menggenggam bara”. (H.R.TURMUDZIY).
Namun Nabi saw, juga bersabda:"العبادة فى الهرج كهجرة إلي". Artinya: taat ibadah (menurut perintah Allah) dalam zaman yang kacau, sama pahalanya dengan berhijrah kepadaku”.( H.R.MUSLIM dan TURMUDZIY).


UNSUR- UNSUR MAKSIAT YANG AKAN MENDATANGKAN BALAK BENCANA

Nabi saw, bersabda:

" يكون فى اخر هذه الامة خسف- ومسخ-وقذف. قلت:يارسول الله. أنهلك وفينا الصالحون؟ قال : نعم. إذا ظهر الخبث".

Artinya:” Siti ‘Aisyah pernah menerangkan. Nabi saw, pernah bersabda:” Kelak akan terjadi bencana  yang mengenai ummat ini (ummat-muslimin) KHOSF (gunung meletus, bumi merekah, banyak menelan korban), dan MASKH (kutukan, berobahnya wajah insan bagaikan babi dan kera) dan QODZF (tawur berlemparan batu). Aku (A’isyah) bertanya:” Yaa Rasulallah, Apakah kita akan  hancur terkena balak-bencana itu? Sedang kita adalah orang-orang yang shaleh?Nabi saw, bersabda, menjawab:” YA” bila kekejian-kemaksiatan muncul merajalela”.( H.R.TURMUDZIY.(ATTAAJ ALJAAMI’LIL USHUL FI AHADITSIRRASUL SAW,;V;HL;308).

Dan dalam Hadits yang lain lebih ditegaskan:
Nabi saw, bersabda:

" فى هذه امة: خسف- ومسخ- وقذف, فقال رجل من المسلمين : يارسول الله . ومتى ذاك؟ قال: إذا ظهرت القينات- والمعازف-وشربت الخمور".رواه الترمذى)

Artinya:”Kelak pada ummat ini (ummat-muslimin) menemui balak-bencana KHOSF (meletusnya gunung berapi dan terbelahnya bumi yang banyak makan korban), dan MASKH (kutukan, manusia bagaikan kera dan babi) dan QODZF (tawur berlemparan batu).” Salah seorang sahabat bertanya:” Wahai Rasulullah ! Kapan hal tersebut akan terjadi? Nabi saw, menjawab:”Apabila muncul-merajalela ALQOINAAT (biduan-biduanita) dan ALMA’AAZIF (musik-musik) dan SYURIBATIL-KHUMUR (khamar dari segala jenis telah banyak diminum)”.(H.R.TURMUDZIY).(ATTAJ;V;HL;307).

Ali bin abi Tholib ra. Pernah menerangkan. Nabi saw, pernah bersabda:

" إذا فعلت امتى خمس عشرة خصلة, حل بها البلاء. فقيل:وما هن يا رسول الله! قال:" إذا كان المغنم دولا,والامانات مغنما, والزكاة مغرما,وأطاع الرجل زوجته, وعق أمه- وبر صديقه-وجفا أباه, وارتفعت الاصوات فى المساجد,وكان زعيم القوم أرذلهم, وأكرم الرجل مخافة شره, وشربة الخمور, ولبس الحرير, واتخذت القينات- والمعازف, ولعن اخر هذه الامة اولها, فليرتقبوا عند ذالك ريحا حمراء- اوحسفا-او مسخا".(رواه الترمذى.

Artinya:” Apabila ummatku mengerjakan limabelas perkara, NISCAYA MALAPETAKA BALAK LAKNAT BENCANA AKAN MENIMPA MEREKA”. Seorang sahabat bertanya:” Apa saja hal tersebut, wahai Rasulullah! Rasulullah saw, menjawab:”
1. Apabila ghonimah (harta negara) hanya dkuasai oleh orang-orang tertentu,
2. Amanat dianggap sebagai harta rampasan,
3. Zakat tidak  dikeluarkan ( dihutang / dianggap denda ),
4. Orang lelaki tunduk taat kepada wanitanya,
5. Terhadap ibunya mendurhakai,
6. Lebih berbuat baik kepada temannya,
7. Tetapi berbuat durhaka kepada ayahnya,
8. Suara-suara keras terdengar di Masjid-Masjid ( bukan suara orang beribadah ),
9. Banyak pemimpin dari orang-orang yang hina, ( tidak berpendidikan tidak berakhlak mulia ),
10. Ditakutinya seseorang karena kejahatannya ( residivis merajalela),
11. Khamr dengan segala jenisnya banyak diminum,
12 Kain sutera banyak dipakai oleh kaum lelaki,
13. BIDUANITA ( YANG MUNGKAR ),
14. DENGAN MUSIKNYA BANYAK DISUKAI,
15. GENERASI MUDA MENGHUJAT GENERASI PENDAHULU-NYA.
Pada saat itu perhatikanlah oleh kalian KEHADIRAN ANGIN MERAH ( yang membakar mengganas ), kehadiran KHOSF (gunung meletus bumi merekah\gempa bumi yang banyak menelan korban), kehadiran MASKH ( kutukan, berobahnya wajah wajah manusia bagaikan kera dan babi ). (H;R;TURMUDZIY).

Berdasarkan dalil dalil tersebut di atas: semua bentuk kemaksiatan / kemungkaran dan segala yang mengakibatkan datangnya fitnah-balak-bencana dan laknat dari Allah, adalah HARAM DIPERBUAT.Karena AKAN MERUSAK AKHLAK ummat-muslimin dan masyarakat lainnya, dan berarti akan mengundang datangnya balak-bencana bagi rakyat-pemerintah dan negara pada umumnya.
Dan siapapun yang merasa dan atau yang mengaku beriman  kepada ALLAH, WAJIB MENCEGAH KEHADIRAN MAKSIAT DAN KEMUNGKARAN TERSEBUT. Dan apabila mereka diam, membiarkan hadirnya MAKSIAT DAN KEMUNGKARAN ITU, BERARTI MEREKA TURUT SERTA MENGUNDANG HADIRNYA BALAK BENCANA SECARA CEPAT UNTUK MENGHANCURKAN AKHLAK DAN PERADABAN UMMAT DAN BANGSA.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar