Selasa, 22 Januari 2013

SABAR, PEMAAF, DAN IKHLAS MENANGGUNG PEDIH DAN DERITA ADALAH SETINGGI- TINGGI AKHLAK ORANG- ORANG YANG TAQWA




Sabar, Pemaaf, dan ikhlas menanggung  pedih dan derita adalah setinggi- tinggi  akhlak Orang- orang yang taqwa

Allah berfirman :

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ (١٣٣)الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (١٣٤)

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,(133) (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun  sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema`afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.(ALI IMRAAN: 133- 134). 

Sabar dan bertaqwa adalah akhlak yang harus diutamakan:
Allah berfirman :

لَتُبْلَوُنَّ فِي أَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ وَلَتَسْمَعُنَّ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَمِنَ الَّذِينَ أَشْرَكُوا أَذًى كَثِيرًا وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا فَإِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الأمُورِ (١٨٦)


Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan.( ALI IMRAAN : 186). 

Allah akan menguji hamba-Nya dengan beberapa ujian, dan barangsiapa SABAR DAN IKHLAS dalam menerima ujian, Allah akan memberikan berkah rahmah kepadanya.
Allah berfirman

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ (١٥٥)الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (١٥٦)أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ (١٥٧)

155. dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun"[101].
157. mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka Itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.

[101] Artinya: Sesungguhnya Kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah Kami kembali. kalimat ini dinamakan kalimat istirjaa (pernyataan kembali kepada Allah). Disunatkan menyebutnya waktu ditimpa marabahaya baik besar maupun kecil.

Tafsir : 
Dalam Ayat tersebut, Allah menguji kepada hamba-Nya dengan beberapa ujian, atau musibah: untuk menguji kekuatan jiwa dan keimanan seseorang:

1.   Allah menguji dengan dihadapkan kepada yang mendatangkan perasaan yang menakutklan, baik dengan adanya lawan atau musuh, atau sesuatu yang lain, yang bersifat menakutkan, atau yang merupakan musibah dalam kehidupan manusia ; ujian tersebut bisa berupa keluasan, atau keterbatasan rizki, atau dihadapkan kepada kekuatan sang penguasa, atau sesuatu yang lain, yang bisa mendatangkan kecemasan, atau ketakutan. Bahkan musibah, atau ujian tersebut, sebenarnya sesuatu yang harus terjadi dan berlaku pada alam ini, sesuai dengan Sunnatullah, yang berlaku pada makhluk-Nya; Yang jika bagi seseorang yang telah beriman, ia akan memahami dan mengerti, bahwa sesuatu musibah yang menimpa dirinya, tidak melebihi apa yang berlaku pada Qodhaa’ dan Qodar. Dan barangsiapa tidak mengerti, dan tidak memahami hal musibah tersebut, jelaslah, bahwa ia belum mendalami tentang kebenaran petunjuk Agamanya; dan ia belum memahanmi jalan yang harus ditempuh oleh orang-orang yang beriman.
2.  Ujian, atau musibah yang kedua, bisa datang sesudah seseorang itu lulus dari ujian yang pertama. Sesudah lulus dari ujian yang bersifat menakut-nakuti, maka ia akan dihadapkan kepada sesuatu yang bisa mendatangkan lapar, atau dahaga. Lapar dan dahaga, bisa datang karena seseorang itu kekurangan rizki, menjadi fakir atau miskin, kemudiabn tidak menemukan apa yang bisa mencukupi keperluan harian, untuk makan dan minum. Atau, lapar dan dahaga itu bisa datang karena  seseorang itu dalam keadaan sakit, tidak boleh banyak makan dan atau minum; sedang perbekalan semuanya  ada dan cukup. Dan apabila ujian yang kedua ini lulus, maka untuk ditingkatkan derajat sang hamba itu dengan ujian yang ketiga ; yaitu :
3.  Ujian atau musibah yang ketiga ialah “wanaqshim- minal- amwaal”, dikurangi dari hal harta-benda; bisa karena terjadi kehilangan, kecurian, ditipu, dijambret dan lain sebagainya, dikurangi dari hal yang biasa menjadi kebanggaan; bisa dari harta- benda, bisa dari hal ilmu,datang sifat lupa, bingung, ragu dan lain sebagainya. Dan  bisa dari hal kedudukan, jabatan dan lain sebagainya, diturunkan pangkatnya, diberhentikan dari pekerjaan, digantikan orang lain kedudukannya, pokoknya dikurangi. Dan ini juga teradat dalam kehidupan. Namun bagi seseorang yang belum memahami hakekat Iman, mereka menjadi cemas dalam kehidupan. Tetapi, bagi mereka yang beriman, hal tersebut akan difahami sebagai ujian untuk memperkuat imannya, sehingga peristiwa tersebut tidak menggoyahkan kehidupannya. Dan apabila seseorang itu lulus dari ujian yang ketiga ini, ia akan menghadapi ujian yang keempat:
4.  Ujian yang keempat, akan lebih berat dan lebih mengerikan, karena berhadapan dengan kejiwaan “ WA (NAQSHIM-MIN ) AL-ANFUSI”, dikurangi jiwanya; bisa dikurangi jiwanya, dari jiwa anaknya, isterinya, atau suaminya, dengan datangnya kematian, dan atau bisa dikurangi jiwanya, dengan dikurangi kewibawaannya, atau pengaruhnya,dan bisa dikurangi jiwanya, dengan dijatuhkan nama baiknya, dengan fitnah, atau su’udhon, disangka buruk; dan lain sebagainya. Dan apabila seseorang itu lulus dari ujian yang keempat, maka ia akan dihadapkan kepada ujian yang kelima:
5.  Ujian yang kelima, bisa dirasa dan dianggap yang paling berat “ WA (NAQSHIM-MIN) ATSTSAMARAATI, dikurangi dari apa yang hendak dipetik buahnya. Hal ini, bisa  berupa materi, bisa berupa buah jasa. Apa yang diharap buahnya untuk dipanen dengan baik dan menggembirakan, menjadi sesuatu yang sangat mengecewakan. Menanam sesuatu, yang diharap buahnya dengan baik, hanya menjadi sesuatu yang berbuah dengan sedikit. Menolong orang lain, diharap bisa menjadi saudara atau kawan, bahkan menjadi lawan. Semua macam apapun yang diharap buahnya dengan baik, akan menjadi sebaliknya, atau berkurang dari yang diharapkannya.
Demikianlah, tiap manusia itu akan dihadapkan kepada MUSHIBAH\ BALA”\ UJIAN; yang masing-masing besar kecilnya ujian, akan seimbang dengan besar kercilnya maksud dan cita- cita. Dan perlu diingat dan difahami. Tiada seseorang itu diuji, kecuali hanya untuk dinaikkan derajat dan kelasnya.Hal tersebut diterangkan pada akhir Ayat. Barangsiapa ya ng ketika ditimpa musibah, atau sedang  mengalami UJIAN, dan ia kembalikan semuanya kepada Allah, maka Allah akan memberi kekuatan lahir bathin, dan Allah akan memberi keberkahan dan rahmat-Nya bagi yang lulus dalam ujiannya. Sebagai alamat lulusnya seseorang dalam ujian, ialah apabila ia mengalami  tertimpa musibah, atau sedang mwengalami ujian ia kembali menyerah kepada Allah, sebagai intinya kalimat “INNA LILLAAHI, WAINNA ILAIHI RAAJI’UUN”; sesungguhnya aku adalah milik Allah, dan sesungguhnya aku haruslah kepada-Nya kembalikan segal;a urusan”.
Bagi mereka yang lulus Allah menyatakaN ;

أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ (١٥٧)


Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.(ALBAQARAH:157).

Namun harus diingat juga, bahwa manusia  boleh menyusun  banyak maksud dan cita-cita, membuat program dan mentargetkannya. Tetapi Hanya Allahlah yang akan menentukan hasil baik dan jeleknya, sesuai dan senilai modal dan aktifitas baik ata jelek amaliahnya.Dan harus diingat juga, bahwa Allah akan menghargai aktifitas kerja yang baik dan bagus.
Allah berfirman ;

أَمْ لِلْإِنْسَانِ مَا تَمَنَّى(24)فَلِلَّهِ الْآخِرَةُ وَالْأُولَى(25)النجم

Atau apakah manusia akan mendapat segala yang dicita-citakannya?(24)
(Tidak), maka hanya bagi Allah( yang menwentukan hasilnya) kehidupan akhirat dan kehidupan dunia.(25;ANNAJM).
Dan Allah berfirman:

وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَى(39)وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَى(40)ثُمَّ يُجْزَاهُ الْجَزَاءَ الْأَوْفَى(41)وَأَنَّ إِلَى رَبِّكَ الْمُنْتَهَى(42) وَأَنَّهُ هُوَ أَضْحَكَ وَأَبْكَى(43)وَأَنَّهُ هُوَ أَمَاتَ وَأَحْيَا(44)النجم

Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya(39) Dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya).(40) Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna,(41) dan bahwasanya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu),(42) dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis,(43) dan bahwasanya Dialah yang mematikan dan menghidupkan,(44; ANNAJM).
Dan perlu diingat dan difahami, bahwa nasib manusia itu ada dua macam, ada yang akibat dari apa yang manusia pernah perbuat: dan  ada yang ia harus merasakan dan menerima balak atau ujian dari Allah:
Allah berrfirman:

أُولَئِكَ لَهُمْ نَصِيبٌ مِمَّا كَسَبُوا وَاللَّهُ سَرِيعُ الْحِسَابِ(202)البقرة

Mereka itulah orang-orang yang mendapat bahagian dari apa yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya.(ALBAQARAH:202).

Dan Allah berfirman :

قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ(51)التوبة

Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakkal."(ATTAUBAH: 51)

Dan tidak boleh diabaikan, bahwa Allah berkuasa merobah juga akan apa yang telah ditetapkan oleh Allah, untuk memberi fadhilah- karunia kepada hamba-Nya, atau Allah menetapkannya, sebagai yang telah dipastikan-Nya, karena semuanya adalah pada Kuasa Allah saja. Dan Allah tidak akan mengabaikan memberikan pengharghaan karunia kepada mereka yang bagus aktifitas amaliahnya.
Allah berfirman ;

يَمْحُوا اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ(39)الرعد

Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh Mahfuzh).(ARRA’D; 39).
Allah sangat menghargai dan tidak mensia-siaskan untuk memberi fasdhilah keutamaan dan karunia kepada mereka yang bagus aktifitass amaliahnya;
Allah berfirmasn ;

وَلَا يَنَالُونَ مِنْ عَدُوٍّ نَيْلًا إِلَّا كُتِبَ لَهُمْ بِهِ عَمَلٌ صَالِحٌ إِنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ(120) وَلَا يُنْفِقُونَ نَفَقَةً صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً وَلَا يَقْطَعُونَ وَادِيًا إِلَّا كُتِبَ لَهُمْ لِيَجْزِيَهُمُ اللَّهُ أَحْسَنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ(121

dan tidak menimpakan sesuatu bencana kepada musuh, melainkan dituliskanlah bagi mereka dengan yang demikian itu suatu amal saleh. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik(120;ATTAUBAH(
dan mereka tiada menafkahkan suatu nafkah yang kecil dan tidak (pula) yang besar dan tidak melintasi suatu lembah, melainkan dituliskan bagi mereka (amal saleh pula), karena Allah akan memberi balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.( ATTAUBAh “:121).
Rasulullah saw, sangat memuji kebaikan  orang orang yang Sabar dalam menghadapi tantangan dan kepadihan penderitaan, dan pemaaf atas kesalahan orang lain, serta menjauhkan diri dari perbuatan orang jahil.
Nabi saw, bersabda ;

عن أبى سعيد رضى الله عنه, أن النبي صلى الله عليه وسلم قال :" ما أعطي أحد عطاء خيرا وأوسع من الصبر ". رواه الخمسة.

Dari Abu Sa’id r.a. “ Sesungguhnya Nabi saw, bersabda :” Tidak ada yang diberikan kepada seseorang pemberian yang sesungguhnya yang lebih baik dan lebih luas daripada  “KESABARAN“. ( h. r. alkhomsah).

Dan Rasulullah saw, bersabda :

وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم :" المسلم إذا كان مخالطا الناس ويصبر على أذا هم خير من المسلم الذى لا يخالط الناس ولا يصبر على أذا هم ". رواه الترمذى.

Dan Rasulullah saw, bersabda:” Seorang Muslim yang berada bercampur dengan masyarakat dan ia SABAR atas kepedihan yang diperbuat oleh mereka, itu lebih bagus daripada seorang Muslim yang ia tidak bercampur dengan masyarakat dan TIDAK SABAR atas kepedihan yang diperbuat oleh mereka “.(H. R. ATTURMUDZIY).(ATTAJ; V; hl; 46).

Dan Nabi saw, bersabda :

عن أبى هريرة رضى الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال :" ما نقصت صدقة من مال وما زاد الله عبدا بعفو إلا عزا وما تواضع أحد لله إلا رفعه الله". رواه مسلم والترمذى.

Dari ABU Hurairah r.a. dari NABI saw, Nabi saw, bersabda :” Tidak akan  berkuranglah harta- benda yang disedekahkan,  dan tiada menambai Allah kepada seseorang dengan karena ampunannya, kecuali engan kemuliaan, dan tiada lemah-lembutnya seseorang karena Allah, kecuali Allah akan meningkatkan derajat seseorang itu “.(H.R.MUSLIM DAN TURMUDZIY).(attaj; v; HL; 46).

Barangsiapa menutup kesalahan saudaranya dari bencana yang mengancamnya, bagaikan ia menyelamatkan kematian anak dari penguburannya:
Nabi sa, bersabda :

عن عقبة بن عامر رضى الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال :" من رأى عورة فسترها كان كمن أحيا مؤدة". رواه أبو داود والنسائ

Dari ‘Uqbah bin ‘Aamir r.a, dari Nabi saw, Nabi saw, bersabda :” Barangsiapa melihat kesalahan saudaranya, maka ia menutupinya adalah ia seakan- akan bagaikan orang yang menghidupkan anak yang terkubur hidup-hidup”.( H.R. ABU DAWUD dan ANNASAAIY).

Barangsiapa mengetahui kesalahan orang lain, dan ia menasihatinya “agar tidak mengulangi lagi, dan ia menutup kesalahan itu, tidak menyiarkannya, maka ia seakan-akan bagaikan menyelamatkan anak yang terkubur, sebelum kematiannya. (ATTAJ; v; hl; 48).
Dan Nabi saw, bersabda :

عن أبى الدرداء رضى الله عنه " أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال:" من رد عن عرض أخيه رد الله عن وجهه النار يوم القيامة". رواه الترمذى وأحمد.

Dari Abud-Dardaa’, r.a, “Sesungguhnya Rasulallah saw, bersabda :” Barangsiapa menyelamatkan aib dari kehormatan saudaranya, Allah akan menyelamatkannya dari jilatan api neraka dari wajahnya di hari kiamat”. (H.R. Turmudziy dan Ahmad).(ATTAJ;v; HL; 49).
Dan Nabi saw, bersabda :

عن أبى هريرة رضى الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال :" المؤمن مرءاة المؤمن والمؤمن أخو المؤمن يكف عليه ضيعته ويحوطه من ورائه". رواه أبو داود والترمذى.

Dari Abu Hurairah r.a, dari Nabi saw, Nabi saw, bersabda :” Orang mukmin itu bagaikabn cermin terhadap saudaranya sesama mukmin, dan orang mukmin itu benar-benar sesaudara dengan sesama mukmin, ia akan menutup atasnya akan terlihatnya aibnya, dan ia akan memeliharanya rahasia itu dengan diam- diam”.(H,R, ABU DAWUD dan TURMUDZIY)(ATTAJ;V;hl; 49).
Keagungan Nilai “KESABARAN” Dalam Menghadapi “MUSIBAH”,
Dan  “ QONA’AH”- Sudi menerima apa yang yang terjadi pada dirinya”

" ماشاء الله كان وإن لم يشاء لم يكن"

Apa saja yang telah dikehendaki oleh Allah pasti jadi, dan jika Allah tidak menghendaki, tidaklah sesuatu itu terjadi “.
Allah berfirman :
قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ(51)التوبة

Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakkal."(ATTAUBAH;51).
Dari Al-Hasan AL-Bishriy:
" من لا صبر له لادين له, ومن لا ورع له لا زلفى له"

Barangsiapa tidak memiliki “KESABARAN”, berarti ia tidak memiliki jiwa Agama. Dan barangsiapa tidak berakhlak- WIRA’I (beraakhlak-Agama), tidaklah ia dapat berdekat dengan Allah”. (AL-ISTI’DAAD LIYAUMIL-MA’AAD : hl;20).

"أسعد الناس من له قلب عالم وبدن صابر وقناعة بما فى اليد"

Sebahagia- bahagia seseorang ialah orang yang memiliki hati yang awas, memiliki  kekuatan “ KESABARAN”, dan sudi menerima apa yang terjadi pada dirinya”. (ibid ; hl; 22).
Daripada tanda-tanda akhlak orang yang beriman- beragama, ialah : Yakin,bahwa apa yang terjadi pada dirinya tidaklah luput dari apa yang dikehendaki Allah untuknya, atau akibat daripada amalnya yang pernah dilakukannya, dan itulah ujian yang harus diterimanya  dengan kesabaran, dan sudi menerima dengan ikhlas dan rela.

عن على رضى الله عنه " من لم يكن عنده سنة الله وسنة رسوله وسنة أوليا ئه , فليس فى يده شئ . قيل له :" ما سنة الله؟ قال :" كتمان السر. وقيل ما سنة الرسول؟ قال :" المدارة بين الناس. وقيل ما سنة أوليا ئه ؟ قال :" إحتمال الأذى عن الناس".

Dari Ali r.a, “ Barangsiapa yang tidak ada padanya Sunnatullah, Sunnah Rasul-Nya, dan sunnah Auliyaa-Nya; maka  berarti ia tidak memiliki sesuatu apapun. Ditanyakan kepadanya:” Apakah Sunnah Allah itu? Dia menjawab :” Menyimpan suatu rahasia”. Dan apa Sunnah Rasul itu? Dia menjawab :”ALMUDAARAH BAINANNAAS”, berbuat lunak hati terrhadap sesama manusia”. Dan apa Sunnah Auliyaa’ Allah itu? Dia menjawab :” IHTIMAALUL- “ADZAA ‘ANIN-NAAS”; mampu-tahan menanggung derita yang diperbuat orang lain terhadap dirinya”.(AL-ISTI’DAAD LIYAUMIL-MA’AAD :ibbnu hajar al-‘asqolaniy; hl; 23).


Kamis, 17 Januari 2013

ILMU TABI’AH



MENGENAL ILMU TABI’AH, DAN APA YANG TELAH DINYATAKAN OLEH ALLAH DARI HAL MANFAAT DAN FAEDAHNYA ILMU HIKMAH
 
Ilmu tabiah, adalah suatu Ilmu atau pengetahuan tentang alam maadiah, alam kauniah, alam nyata, yang berupa materi yang bisa dilihat, diraba dan dirasakan oleh Panca- indera, bisa difikir oleh Akal, dan bisa dirasakan oleh perasaan, yang semuanya berlaku sesuai dengan hukum yang berlaku pada alam- maujud alam nyata. Dan semuanya bisa dilihat, dan difahami asal dzatnya, sifat-sifatnya, kadar kekuatannya, dan  kekurangan-kekurangannya.Demikian juga bisa difahami manfaat dan faedahnya,  mudharat dan bahayanya. Dan bisa difahami juga sifat positif dan negatifnya, tese- anti tese dan sintesenya. Barangsiapa mengenali dan memahami masalah- masalah tersebut, dialah yang akan memperoleh Hikmah- Hikmah yang terkandung pada Alam- Kaainat ini. Dan barangsiapa yang buta akan Hikmah- Hikmah tersebut, berarti ia buta terhadap dzat-sifat dan tabiat alam ini.

Untuk maksud tersebut, secara mujmal dapat merujuk kepada dalil:

وَمَنْ كَانَ فِي هَذِهِ أَعْمَى فَهُوَ فِي الْآخِرَةِ أَعْمَى وَأَضَلُّ سَبِيلًا(72)  الاسراء)

Dan barangsiapa yang buta (hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar).(AL-ISRAA’;72

Dan Allah berfirman ;

مَنِ اهْتَدَى فَإِنَّمَا يَهْتَدِي لِنَفْسِهِ وَمَنْ ضَلَّ فَإِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيْهَا,(الاسراء:15)

Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. (Al-Israa’; 15).

Dan Allah berfirman ;

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا(36) الاسراء)

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.(Al-Israa’;a; 36).

Dan Allah berfirman ;

فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ(43)النحل)

maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,(ANNAHL; A; 43).

Mengenal dan Memahami Dzat Alam- Maadiah :

Allah berfirman :
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمَاتِ وَالنُّورَ ثُمَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ(1)

Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi, dan mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka.(Al-An’aam: A ; 1)

Dalam Ayat tersebut diterangkan tentang awal penciptaan alam, Allah menciptakan langit dan  bumi, dan mengadakan gelap dan terang; kemudian Allah menciptakan yang lain- lain.

هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ طِينٍ ثُمَّ قَضَى أَجَلًا وَأَجَلٌ مُسَمًّى عِنْدَهُ ثُمَّ أَنْتُمْ تَمْتَرُونَ(2)الانعام)

Dialah Yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukannya ajal (kematianmu), dan ada lagi suatu ajal yang ditentukan (untuk berbangkit) yang ada pada sisi-Nya (yang Dia sendirilah mengetahuinya), kemudian kamu masih ragu-ragu (tentang berbangkit itu).(al-An’aam; a; 2).

Dan dalam Ayat kedua, Allah menerangkan, bahwa manusia dicipta dari tanah, dan ditentukan ajalnya, yakni ditentukan masa hidupnya, dan waktu matinya. Hal tersebut berlaku atas seluruh makhluk, dan  atas segala macam benda yang berada pada alam.

إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ(54)الاعراف)

Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas `Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.(AL-A’RAAF;A;54)

Dalam Ayat 54 Surat Al-A’raaf tersebutr, menjelaskan, bahwa alam semesta ini, yang berbentuk apapun semuanya adalah tunduk bertakluk kepada Aturan- aturan Allah, sebagai yang  telah berlaku pada alam; semuanya, mengalami kelahiran, awal berada, tumbuh, bersemi, berkembang, berbunga dan berbuah, kemudian layu, kurus kering dan mati.

إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُدَبِّرُ الْأَمْرَ مَا مِنْ شَفِيعٍ إِلَّا مِنْ بَعْدِ إِذْنِهِ ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ(3) يونس)9

Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas `Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafa`at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?(3;yunus).

إِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا وَعْدَ اللَّهِ حَقًّا إِنَّهُ يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ لِيَجْزِيَ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ بِالْقِسْطِ وَالَّذِينَ كَفَرُوا لَهُمْ شَرَابٌ مِنْ حَمِيمٍ وَعَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْفُرُونَ(4)

Hanya kepadaNyalah kamu semuanya akan kembali; sebagai janji yang benar daripada Allah, sesungguhnya Allah menciptakan makhluk pada permulaannya kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali (sesudah berbangkit), agar Dia memberi pembalasan kepada orang-orang yang beriman dan yang mengerjakan amal saleh dengan adil. Dan untuk orang-orang kafir disediakan minuman air yang panas dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka.(YUNUS; A; 4).

 هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ مَا خَلَقَ اللَّهُ ذَلِكَ إِلَّا بِالْحَقِّ يُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ(5)

Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.(Yunus;5)

إِنَّ فِي اخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَمَا خَلَقَ اللَّهُ فِي السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَّقُونَ(6)يونس)

Sesungguhnya pada pertukaran malam dan siang itu dan pada apa yang diciptakan Allah di langit dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan-Nya) bagi orang-orang yang bertakwa.(Yunus; a; 6)

وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَلَئِنْ قُلْتَ إِنَّكُمْ مَبْعُوثُونَ مِنْ بَعْدِ الْمَوْتِ لَيَقُولَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ هَذَا إِلَّا سِحْرٌ مُبِينٌ(7) هود)

Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah `Arsy-Nya di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah): "Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati", niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata".HUD;7)

Dalam Ayat 7 Surat Hud tersebut, Allah menerangkan, bahwa Arasy-Nya di atas Air; yakni, pusat kekuasaan Allah di atas Air. Hal ini memberikan isyarat, bahwa harkah- gerakan alam ini dipengerahui oleh zat-air, terutama kauniah- madiah alam yang bersifat hidup, termasuk manusia.
Dan Allah berfirman :

أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ(30)

Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?(AL-ANBIYAA;A;30).

اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ وَسَخَّرَ لَكُمُ الْفُلْكَ لِتَجْرِيَ فِي الْبَحْرِ بِأَمْرِهِ وَسَخَّرَ لَكُمُ الْأَنْهَارَ(32)

Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezki untukmu, dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai.(ibrahim;a;32)

وَسَخَّرَ لَكُمُ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ دَائِبَيْنِ وَسَخَّرَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ(33)وَءَاتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ(34) ابراهيم)

Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang.(IBRAHIM;A;33) Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung ni`mat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (ni`mat Allah).(IBRAHIM;A;34).

Allah berfirman :

أَمَّنْ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ وَأَنْزَلَ لَكُمْ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَنْبَتْنَا بِهِ حَدَائِقَ ذَاتَ بَهْجَةٍ مَا كَانَ لَكُمْ أَنْ تُنْبِتُوا شَجَرَهَا أَئِلَهٌ مَعَ اللَّهِ بَلْ هُمْ قَوْمٌ يَعْدِلُونَ(60)

Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air untukmu dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran).(ANNAML;A;60).

أَمَّنْ جَعَلَ الْأَرْضَ قَرَارًا وَجَعَلَ خِلَالَهَا أَنْهَارًا وَجَعَلَ لَهَا رَوَاسِيَ وَجَعَلَ بَيْنَ الْبَحْرَيْنِ حَاجِزًا أَئِلَهٌ مَعَ اللَّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ(61)
Atau siapakah yang telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, dan yang menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya, dan yang menjadikan gunung-gunung untuk (mengkokohkan) nya dan menjadikan suatu pemisah antara dua laut? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari mereka tidak mengetahui.(ANNAML;A;61)

أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ أَئِلَهٌ مَعَ اللَّهِ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ(62)

Atau siapakah yang memperkenankan (do`a) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdo`a kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati (Nya).(Annaml;62)

أَمَّنْ يَهْدِيكُمْ فِي ظُلُمَاتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَمَنْ يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ أَئِلَهٌ مَعَ اللَّهِ تَعَالَى اللَّهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ(63)

Atau siapakah yang memimpin kamu dalam kegelapan di daratan dan lautan dan siapa (pula) kah yang mendatangkan angin sebagai kabar gembira sebelum (kedatangan) rahmat-Nya? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Maha Tinggi Allah terhadap apa yang mereka persekutukan (dengan-Nya).(63)

أَمَّنْ يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ وَمَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ أَئِلَهٌ مَعَ اللَّهِ قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ(64)

Atau siapakah yang menciptakan (manusia dari permulaannya), kemudian mengulanginya (lagi), dan siapa (pula) yang memberikan rezki kepadamu dari langit dan bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)?. Katakanlah: "Unjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu memang orang-orang yang benar".(ANNAML;A;64).

Jumat, 04 Januari 2013

Doa untuk wanita hamil


اللهم اِحْفَظْ وَلَدِيْ فِيَ بَطْنِيْ وَاشْفِهِ اَنْتَ الشَّافِيْ لاَشِفَاءَ اِلاَّ شِفَاءً عَاجِلاً لاَيُغَادِرُ سَقَـمًا وَاَنْتَ خَيْرُ مَسْئُولٍ . اللهم صَوِّرْهُ فَيْ بَطْنِيْ صًوْرَةً حَسَنَةً جَمِيْلَةً وَثَبِتْ قَلْبَهُ اِيْمَانًابِكَ وَبِرَسُوْلِكَ . اللهم اَخْرِجْهُ مِنْ بَطْنِيْ وَقْتَ وِلاَدَتِهِ سَهْلاً وَتَسْلِيْمًا لاَ مُعَسَّرًا. وَانْفَعْنِيْ بهِ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ آمِيْنَ وَتَقَبَّلْ دُعَائِى كَمَا تَقَبَّلْتَ دُعَاءَ نَبِيِّكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّىاللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ . اللهم احْفَظِ الْوَلَدِيْ اَخْرَجْتَ مِنْ عَالِمَ الظُّلْمِ اِلَى عَالِمَ النّوْرِ. وَاجْعَلْهُ صَحِيْحًا كَامِلاً عَاقِلاً لَطِيْفًا حَاذِقًا. عَالِمًا عَامِلاً مُبَا رَكًا مِنْ كَلاَمِكَ الْكَرِيْمِ حَافِظًا. اللهم طَوِّلْ عُمُرَهُ وَصَحِّحْ جَسَدَهُ وَحَسِّنْ خُلُقَهُ وَاَفْصِحْ لِسَانَهُ وَاْحْسِنْ صَوْتَهُ لِقِرآءَةِ الْقُرْآنِ وَالْحَدِيْثِ النَّبَوِىْ بِجَاهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالحَمْدُلِلَّهِ رَبِّ الْعالَمِيْنَ.



Kamis, 03 Januari 2013

Nabi KongCu



Khong Cu, selain sebagai Guru Agung, Filosof Besar, beliau adalah termasuk Nabi yang tidak dikisahkan dalam Al-Qur’aan. Hal ini Al-Qur’aan sendiri menerangkan, bahwa ada beberapa Nabi yang kehidupannya tidak dikisahkan dalam Al-Qur’aan.
 Allah berfirman Q.S. Annisaa 163-165 :

إِنَّا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ كَمَا أَوْحَيْنَا إِلَى نُوحٍ وَالنَّبِيِّينَ مِنْ بَعْدِهِ وَأَوْحَيْنَا إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالأسْبَاطِ وَعِيسَى وَأَيُّوبَ وَيُونُسَ وَهَارُونَ وَسُلَيْمَانَ وَآتَيْنَا دَاوُدَ زَبُورًا (١٦٣)وَرُسُلا قَدْ قَصَصْنَاهُمْ عَلَيْكَ مِنْ قَبْلُ وَرُسُلا لَمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَى تَكْلِيمًا (١٦٤)رُسُلا مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ لِئَلا يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَى اللَّهِ حُجَّةٌ بَعْدَ الرُّسُلِ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا (١٦٥)


Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma`il, ishak, Ya`qub dan anak cucunya, `Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.(163)
 Dan (kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.(164)
 (Mereka kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(Q.S.ANNISAA’;163-165).
Firman Allah Q.S. Al Mukmin 78:

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلا مِنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَنْ لَمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ وَمَا كَانَ لِرَسُولٍ أَنْ يَأْتِيَ بِآيَةٍ إِلا بِإِذْنِ اللَّهِ فَإِذَا جَاءَ أَمْرُ اللَّهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُونَ (٧٨)


 Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mu`jizat, melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.( Q.S.GHOFIR;A;78/ALMU’MIN).

Muhammad Abduh dalam memberikan tafasir Ayat tersebut, sebagai berikut:” Rasul- rasul yang tidak Kami kisahkan kepadamu, yaitu Rasul yang ada pada umat terdahulu dan tarekh kehidupannya belum dikenal orang –orang Arab juga belum dikenal oleh kaum Yahudi dan Nasrani, yaitu Rasul- rasul yang berada di negeri Timur; Cina, Yapan dan India, ..juga dari negeri Utara \ Eropa dan juga umat lain yang berada di belahan bumi Amrika. (ALMANAAR; IV; hl; 70).

Hal ini dikuatkan dengan suatu Hadits dari Rasulillah Muhammad SAW :

 أطلبوا العلم ولو بالصين لأن طلب العلم فريضة على كل مسلم

 “Carilah olehmu akan llmu, sekalipun sampai kenegeri cina, karena esungguhnya mencari ilmu itu wajib bagi tiap muslim”.(H.R.IBNU ADDIY dan ALBAIHAQIY)