Jumat, 19 Agustus 2011

Wajib atas Muslimin mentaati IJMA’ ULIL AMRI, dan haram menentangnya



Allah berfirman :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا(59)النساء)
Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.(Q.S.ANNISAA’ ;59)

Allah berfirman :
وَإِذَا جَاءَهُمْ أَمْرٌ مِنَ الْأَمْنِ أَوِ الْخَوْفِ أَذَاعُوا بِهِ وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَى أُولِي الْأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنْبِطُونَهُ مِنْهُمْ وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لَاتَّبَعْتُمُ الشَّيْطَانَ إِلَّا قَلِيلًا(83)النساء)
Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri diantara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri). Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut syaitan, kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu).(Q.S.ANNISAA’83).

Nabi saw, bersabda:
" من أطاعنى فقد أطاع الله ومن عصانى فقد عصى الله , ومن أطاع أميرى فقد أطاعنى ومن عصى أميرى فقد عصانى" رواه الشيخان والنسائ.
“Barangsiapa taat kepadaku sungguh ia telah taat kepada Allah,dan barangsiapa durhaka kepadaku sungguh ia telah durhaka kepada Allah. Dan barangsiapa taat kepada amirku, sungguh ia telah taat kepadaku, dan barangsiapa durhaka kepada amirku sungguh ia telah durhaka kepadaku “.(H. R.Bukhoriy-Muslim dan Nasaaiy).

Yang disebut AMIRI (Amirku) oleh Nabi saw, ialah semua Amir (Pimpinan Pemerintahan yang Muslim).
Dan Nabi saw, bersabda :
" السمع والطاعة على المرء المسلم فيما أحب أو كره مالم يؤمر بمعصية, فإذا أمر بمعصية فلا سمع ولا طاعة ".رواه الخمسة.
“Mendengarkan dan mentaati perintah itu wajib atas seseorang Muslim, dalam hal yang ia suka atau tidak suka, selama tidak diperintahkan dengan maksiat, maka jika diperintahkan dengan maksiat, tidaklah ada hak untuk didengar dan ditaati “.(H.R.ALKHA,SAH).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar