Kamis, 23 Februari 2012

Wahyu, Hikmah, Ilmu

1. Wahyu, mutlak, pasti, dan BENAR , dan Wahyu itu bisa dimengerti dan difahami dari Kitab-Kitab Allah yang telah diturunkan kepada para Nabi yang menjadi Rasul-Nya . Dan Wahyu itu wajib dijadikan pedoman pokok bagi kehidupan manusia dalam mencapai sejahtera dunia.dan akhiratnya, dan wajib menjadi standar pertama dan utama untuk pedoman hidup manusia.
Allah berfirman:

كِتَابٌ أُنْزِلَ إِلَيْكَ فَلَا يَكُنْ فِي صَدْرِكَ حَرَجٌ مِنْهُ لِتُنْذِرَ بِهِ وَذِكْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ(2)اتَّبِعُ

وا مَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ مِنْ رَبِّكُمْ وَلَا تَتَّبِعُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ(3) الاعراف

Ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan di dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan kitab itu (kepada orang kafir), dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman.(2) Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya).(3).(Q.S.AL-A’RAAF : 2-3).

Dan Allah berfirman:


وَكَذَلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ قُرْءَانًا عَرَبِيًّا لِتُنْذِرَ أُمَّ الْقُرَى وَمَنْ حَوْلَهَا وَتُنْذِرَ يَوْمَ الْجَمْعِ لَا رَيْبَ فِيهِ فَرِيقٌ فِي الْجَنَّةِ وَفَرِيقٌ فِي السَّعِيرِ(7)الشورى

Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Qur'an dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan kepada ummul Qura (penduduk Mekah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya serta memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak ada keraguan padanya. Segolongan masuk surga dan segolongan masuk neraka.(Q.S.ASYSYYURAA;7)

وَكَذَلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِنْ أَمْرِنَا مَا كُنْتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ وَلَا الْإِيمَانُ وَلَكِنْ جَعَلْنَاهُ نُورًا نَهْدِي بِهِ مَنْ نَشَاءُ مِنْ عِبَادِنَا وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ(52)صِرَاطِ اللَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ أَلَا إِلَى اللَّهِ تَصِيرُ الْأُمُورُ(53)الشورى*

Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Qur'an) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Qur'an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Qur'an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.(52)
(Yaitu) jalan Allah yang kepunyaan-Nya segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa kepada Allah-lah kembali semua urusan.(53)(Q.S.Asysyuraa : 52-53).

2. ALHIKMAH: Al-Hikmah, ialah suatu Wahyu juga, dan Al-Hikmah ada yang termaktub dalam Al-Qur’aan,yang isinya berupa Hukum-Hukum yang jelas, terang dan pasti, tidak memerlukan tafsir \ takwil lagi, dan AL-hikmah itu ada yang langsung disampaikan kepada Nabi asw, yang kemudian diucapkan dengan bahasa Nabi, yang disebut “ALHADITS”,atau SUNNAH- QOULIAH, dan yang kemudian dilaksanakan oleh Nabi asw, dikatakan SunnahFi’liah, dan yang kemudian dijadikan dasar perizinan Nabi saw, disebut Sunnah –Taqririah. Hikmah, mutlak manfaat dan faedahnya serta kebaikannya bagi kehidupan manusia pada batas batas tertentu, sebagai standar kedua untuk pedoman hidup manusia. Hikmah, umumnya diberikan kepada para Nabi, sebagai penjelasan atas Wahyu AL-Kitab/Al-Qur”aan, dalam hubungannya sebagai tafsirnya, atau keterangannya. Dan dalam hubungan tersebut Hikmah merupakan sesuatu yang manfaat, berfaedah dan baik, dan bersih dari kebathilan. Karena Hikmah di sini berfungsi sebagai penjelasan atas suatu Ayat yang lafadh dan atau kalimatnya mengandung makna ganda yang disebut mengandung isytirok makna.

Allah berfirman:

يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ(269)البقرة

Allah menganugrahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur'an dan As Sunnah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi al hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia kebaikan yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari AL-KITAB\ALQUR”AAN dan ASSUNNAH\ALHIKMAH).b

Dan Hikmah, selain sebagai keterangan atau tafsir atas Ayat- Ayat khusus, Hikmah juga diberikan oleh Allah kepada para hamba-Nya yang dipilih sebagai Hukamaa\ Failosof. Bagi Hukamaa, Ilmu yang disampaikan olehnya disebut Filsafah.
Dan Hikmah yang bersifat Filsafat ini, tidak mutlah benar, bermanfaat, berfaedah, atau baik. Belum bisa diasebut sebagai ilmu yang definitif. Karena Hikmah yang bersifat Filsafat itu, termasuk bagian yang mengandung “Isytirok makna\ bermakna ganda”, masih mengundang tafsir dan takwil. Hikmah yang bersifat filosofis ini, mendekati makna “Ilham”, bisa berarti baik, dan bisa berarti jelek atau bathil.

Allah berfirman :

وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا(7)فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا(8)قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا(9)وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا(10) الشمس

Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),(7) maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya,(8) sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,(9) dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (10).(Q.S.ASYSYAMS : 7-10).

3. ILMU: Ilmu adalah, mutlak manfaat dan faedahnya bagi kehidupan manusia, dan belum mutlak kebaikannya, dan pada batas batas tertentu, dan sebagai pedoman hidup manusia pada standar ketiga.Ilmu, adalah suatu rumuz yang ta’rifiah\ suatu rumuz yang definitif; baik dalam menta’rifkan yang haqq/benar/pasti, maupun dalam menta’rifkan yang bathil; tidak benar, tidak pasti, jelek, jahat,buruk,rusak dan sebagainya. Ilmu adalah suatu ta’rif yang membahas di dalamnya, sesuatu yang tertentu, tentang keberadaan zatnya, sifatnya, tabiatnya, manfaat dan faedahnya, serta mudharatnya, demikian juga tentang kadarnya, positif dan negatifnya.

Ilmu, berfungsi sebagai penunjuk apa yang dimaksud dan diperlukan oleh manusia. Dengan Ilmu , manusia memperoleh jawabannya.

Allah berfirman:

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ(1)خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ(2)اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ(3)الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ(4)عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ(5) العلق

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,(1) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.(2) Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,(3) Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan QALAM (ALQUR”AAN\ alat tulis),(4) Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.(5)
(Q.S. AL-‘ALAQ :1-5)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar