Senin, 27 Februari 2012

Wanita adalah Ibu dan Guru Generasi Bangsa


Suatu bangsa akan terus berlanjut keturunannya secara murni, baik pada jasmaniah, hissiah,(perasaan / panca inderanya) akliah, dan ruhaniahnya, serta budaya dan peradabannya, jika masih terdapat di dalamnya jenis manusia pria dan wanita dari jenisnya, (dari bangsanya) dan mereka tetap bermukim di negerinya(di negeri tumpah darahnya, di negeri tempat kelahirannya)
Seorang pria memang masih bisa meneruskan keturunannya, dengan beristeri jenis bangsa lain. Namun bukan sebagai keturunan yang asli lagi. Karena akan berubah segala-galanya, baik jasmaniahnya, hissiahnya, akliahnya, ruhaniahnya, kebudayaannya dan peradabannya. Apalagi, jika mereka hidup bermukim tidak di negerinya, maka yang lahir dari padanya, bukanlah sebagai generasi penerus bangsanya lagi. Namun sudah merupakan bangsa baru, yang akan melahirkan budaya dan peradaban baru.
Hanya dari keturunan yang asli saja, baik dari ibu maupun bapanya, suatu bangsa akan dapat melahirkan suatu generasi mendatang, dan meneruskan budaya dan peradaban pendahulunya, meneruskan budaya dan peradaban bangsanya.Dan jika sudah bercampur, antara seseorang pria dengan wanita yang berlainan bangsa, akan lahirlah suku baru kemudian lahirlah bangsa baru yang lain. Ingat, keturunan bapa manusia kedua dari Nabi Nuh as.keturunan hanyalah dari tiga orang anaknya saja. Karena masing-masing dari mereka hidup tidak dalam satu negeri dan nikah tidak dengan wanita yang sejenis, maka kemudian melahirkan Induk bangsa- bangsa di dunia ini.
Tiga orang keturunan NABI Nuh as. Tersebut, ialah Saam, Haam, dan Yafits. Dari SAAM, melahirkan bangsa Saamiyah, yang hidup di Jazirah Arab, di antaranya bangsa Arab, bangsa Israail, Kildan dan Asyur / Asyiria, dan HAAM, melahirkan bangsa Haamiyah, bangsa Nigeria-Negr, dan bangsa bangsa lain yang hidup di benua Afrika, dan YAAFITS, yang melahirkan bangsa Aria dan Indo Jerman, yang hidup di Eropa dan di Asia. Dan dari percampuran pernikahan dari mereka, lahirlah beberapa suku dan bangsa bangsa di dunia Ini.Yang masing-masing melahirkan budaya dan peradaban yang berbeda.
Wanita adalah Ibu generasi bangsa, jika wanita itu beradab dan berakhlak baik dan mulia, maka generasi bangsa akan menjadi baik dan mulia. Dan apabila wanita itu rusak adab dan akhlaknya, maka generasi bangsa itu akan rusak adab dan akhlaknya.
Nabi Muhammad saw, brsabda :
المرءة عماد البلاد, إذا صلحت صلحت البلاد, وإذافسدت فسدت البلاد

Wanita itu tiang rusuknya negeri,jika wanita itu sholihat (baik akhlaknya), maka negeri itu menjadi baik, dan apabila Wanita itu rusak, maka akan rusaklah negeri itu.
Dan fungsi ibu itulah yang menentukan dan mencetak watak, tabiat dan akhlak anak, sehingga Nabi Muhammad saw, bersabda

"المرءة أحق بولدها مالم تتزوج"

Wanita (ibu) itulah yang berhak atas pemeliharaan anaknya, selama belum dinikahkan.(Mukhtashor Syarah AL-JAAMI’ AL-SHOGHIR; II; 484)
Dan Nabi saw, bersabda:
" المرء على دين خليله فلينظر المرء من يخالل "

Seseorang itu hanya akan mengikuti Agama (akhlak) orang yang lekat padanya, maka lihatlah seseorang itu dengan siapa ia berkawan lekat.(ibid;484)
Dan Nabi saw, bersabda :
“ لعن الله من فرق بين الوالدة وولدها وبين الاخ واخيه"

Allah melaknat , siapapun yang memisahkan antara ibu yang melahirkan dengan anaknya, dan antara saudara dengan saudaranya” (H.R.ABU MUSA. SH.).
Demikianlah tingginya fungsi Ibu dalam pembentukan generasi bangsa, dan dalam membina peradaban di negerinya.
Ingat, tidak ada kawan yang melebihi lekatnya antara ibu dan anaknya. Sejak dalam kandungan, ia bersama ibu, begitu lahir dan menyusu, ia bersama yang sangat dengan ibu, sampai dua tahun anak baru disafih. Dalam keseharian di rumah, anak selalu bersama ibu, sampai ia sekolah, dan seterusnya. Demikianlah lekatnya anak dengan ibu, sehingga Nabi menyatakan: “ Wanita (Ibu) itu adalah tulang rusuknya negeri, apabila Wanita ( Ibu) itu sholihat, maka negeri itu menjadi baik, dan apabila Wanita (Ibu) itu rusak, maka rusklah negeri itu “.
Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ (١٣

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.(Q.S. AL-HUJURAAT:13).
Allah berfirman ;
إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى آدَمَ وَنُوحًا وَآلَ إِبْرَاهِيمَ وَآلَ عِمْرَانَ عَلَى الْعَالَمِينَ (٣٣)ذُرِّيَّةً بَعْضُهَا مِنْ بَعْضٍ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ (٣٤

Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, kelwarga Ibrahim dan keluarga `Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing),(33) (sebagai) satu keturunan yang sebagiannya (keturunan) dari yang lain. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.(34).(Q.S.AL- IMRAAN : 33-34).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar